Ketika Rasulullah s.a.w berhasil mendidik umat Islam menjadi suatu bangsa yang berakhlak, beradab, sangat kuat bergantung kepada Tuhan, gagah, mampu menumbangkan kerajaan Roma dan Persia dan mampu memimpin tiga suku dunia, semua manusia kagum. Lebih-lebih lagi, umat Arab yang dididik dan dipimpin oleh Rasulullah itu asalnya hanyalah pengembala-pengembala kambing yang hidup berkabilah-kabilah di padang pasir, tidak berilmu, tidak pandai membaca dan menulis, tidak berperadaban dan tidak bijak seperti bangsa-bangsa lain.
Berbeda dengan bangsa Yahudi. Selain mereka itu bangsa yang tertua di dunia dan mempunyai banyak ilmu dan pengalaman, mereka juga merasakan mereka itu bangsa yang terpilih. Kebanyakan para nabi dan rasul adalah dari kalangan bangsa mereka.
Oleh karena itu, ketika Rasulullah s.a.w. diutus dari kalangan bangsa Arab, bangsa Yahudi sangat cemburu dan iri hati. Mereka takut dengan kekuatan umat Islam. Continue reading